Selasa, 25 Desember 2012

Pilih mantan pacar atau calon istri?

Pagi  yang selalu bersahabat. Udara yang sejuk, secangkir teh hangat, dan roti yang menemani. Mungkin bisa dibilang perfect circumstance andai saja tugas-tugas, mind map, dan paper-paper di hadapanku ini menghilang dalam sekejap. Ya, kali ini aku masih berkutat dengan tugas-tugas yang tak kunjung selesai. Ffffiiuuuhh...betapa penat pikiranku saat ini. Sambil sesekali melirik twitter, mataku menyusuri timeline dan setiap status teman-temanku. Tak ada yang menarik hingga mataku terpaku pada status salah satu temanku. " Tanggal 26 adalah ulang tahun mantanku. Semoga kamu bahagia dengannya mantan," kurang lebih seperti itu. Bukan apa-apa, hanya saja aku sedikit merasa ganjil dengan kata "mantan". Kok mau sih dibilang mantan?

Entah aku yang terlalu imajinatif atau efek tugas yang membuat pikiranku berteriak untuk istirahat sejenak dan mengembara kemanapun aku mau. Teringat kembali perkataan salah satu dosen ketika aku sedang mengikuti kegiatan pesantrenisasi di kampus. Seorang warga Amerika bertanya kepada salah seorang muslim.

"Mengapa pakaian seorang wanita muslim harus menutup seluruh tubuhnya?" Tanya orang Amerika.

Orang muslim itu tersenyum dan menjawabnya singkat, " Karena itu peraturan yang berlaku."

Orang Amerika itu mengerutkan kening dan merasa tak puas," Maksudku, mengapa Islam mengharuskan peraturan yang seperti itu? Bukankah itu membatasi gerak wanita? Kau tentu paham maksud pertanyaanku."

Kembali orang muslim hanya tersenyum mendengar pertanyaannya. Bukannya menjawab, orang muslim itu mengeluarkan dua bungkus permen dari sakunya dan membuka salah satu bungkusnya. Orang Amerika terheran-heran dengan apa yang dilakukannya. Kemudian orang muslim membuang kedua permen itu ke lantai dan bertanya," Jika harus memilih, permen mana yang akan kau pilih?"
Orang Amerika memungut permen yang masih dibungkus dan membiarkan permen yang sudah terbuka bungkusnya.

" Seperti itulah Islam menjaga para wanita. Kau pun sebenarnya mengerti," katanya sambil tersenyum.

Islam tidak membatasi gerak wanita, tetapi Islam melindungi kaum hawa. Karena wanita diciptakan indah di mata lelaki. Dan keindahan itu harus dijaga.

Aku tidak membahas apa keterkaitan antara kata "mantan" dengan cerita di atas. Pun aku takkan membahas perihal pacaran. Sudah seringkali kita mendengar ceramah atau pengajian tentang pacaran dan pergaulan. Bosan. Iya, memang bosan. Tapi toh ternyata yang aborsi semakin banyak, yang hamil diluar nikah juga malah jama'ah, korban putus asa sana sini sampai mutilasi juga bertebaran. Na'udzubillah. Karena sesungguhnya setiap dari kita sudah paham dan mengerti akan hukum dan akibat dari hal tersebut. Islam juga sudah menjaga kita dari kemungkinan terjadinya hal itu, hanya saja kita tidak peduli atau bahkan tidak mau peduli? Tanyakan pada hati kita yang terdalam, bukan pada nafsu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar